11 tahun sudah HERO tidak membagikan deviden


Dua hari yang lalu saya membaca sebuah berita mengenai HERO saya sangat tertarik mencari tahu tentanG HERO ini karena sudah bertahun-tahun HERO selalu ada dimana-mana, tetapi sekarang malahan sudah tutup sebagian besar diganti dengan GIANT. Untuk informasi, HERO,GIANT, GUARDIAN merupakan satu group. Dan ternyata ketika saya melihat berita bahwa Tahun ini PT Hero Supermarket Tbk (HERO) kembali tidak membagikan deviden. Ini artinya sudah sebelas tahun HERO tidak membagikan keuntungannya bagi pemegang saham.

Kinerja HERO sendiri cukup baik. Penjualan HERO tumbuh 13,48 persen dari Rp 5,86 triliun tahun sebelumnya menjadi Rp 6,65 triliun pada 2009 lalu. Sedangkan laba bersih meroket 77,66 persen dari Rp 96,70 miliar menjadi Rp 171,80 miliar.

Presiden Direktur HERO John Callaghan beralasan keputusan tidak membagikan dividen ini murni hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurutnya, pemegang saham percaya berinvestasi di HERO akan lebih meningkatkan nilai keuntungan mereka di masa depan.

Alasan HERO tidak membagi laba bersih tahun ini adalah untuk ekspansi tahun ini, Salah satunya adalah pembangunan gerai baru Giant Hypermart di Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang. Nilai investasinya US$ 10 juta untuk tanah dan US$ 20 juta untuk pembangunan.

Saat ini, HERO mengoperasikan 35 gerai Giant Hypermarket, 50 gerai Hero Supermarket, 63 gerai Giant Supermarket, 195 gerai kesehatan dan kecantikan Guardian dan 124 gerai Starmart Minimarket.

Saat ini kepemilikan saham mayoritas HERO dikuasai oleh Dairyfarm 94,28 persen, Hero Pusaka Sejati 2,68 persen dan saham yang beredar di masyarakat 3,04 persen.

Semoga dengan menggunakan laba bersih untuk Ekspansi gerai-gerai, akan menambah keuntungan PT Hero Supermarket dan tahun depan sudah dapat membagi deviden kepada para pemegang sahamnya, dan Eksistensi HERO tidak akan hilang di Indonesia, karena HERO adalah perusahaan retail modern pertama di Indonesia, didirikan tahun 1971 oleh Muhammad Saleh Kurnia.

0 comments:

Posting Komentar